Medco Energi membukukan laba sekitar Rp520 miliar pada semester I/2021 seiring dengan peningkatan pendapatan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,77 poin atau 0,94 persen ke US$83,04 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent naik 0,45 poin atau 0,53 persen ke US$85,31…

Petroleum Exploration & Production International Limited (PEPIL) akan mengkonversi utang Fortico International Limited (Fortico) menjadi saham PEPIL.

Emiten produsen minyak dan gas MEDC tercatat menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2021 sebesar Rp1 triliun.

Dana hasil emisi obligasi salah satunya diharapkan akan dapat membiayai belanja modal MEDC serta kebutuhan pelunasan utang.

Tren transisi menuju energi hijau tidak menyurutkan langkah PT Medco Energi Internasional Tbk. untuk tetap ekspansif di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas).

Perseroan berencana untuk melakukan buyback saham sebagai bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (ESOP dan MSOP).

Manajemen Medco menyebutkan perusahaan akan menerbitkan dan menawarkan surat utang sebanyak-banyaknya US$800 juta di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).

RUPST akan dilakukan secara fisik dan elektronik yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

MEDC membukukan pendapatan senilai US$300,23 juta atau naik 8,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$276,49 juta.

Tahun ini, sejumlah indikasi telah menunjukkan kebangkitan Medco Energi dari kondisi terpuruk pada 2020.

Emiten bersandi MEDC ini berupaya disiplin, sekaligus mempertahankan fleksibilitas untuk memanfaatkan pemulihan yang diharapkan.

Medco akan melakukan pembayaran bunga ke-11 dan pembelian kembali seluruh MTN berdenominasi dolar AS dengan kode efek USD-MEDC06XXMF dan kode ISIN IDH000055409.

Prospek Medco Energi pada tahun ini sangat baik seiring dengan potensi perbaikan fundamentalnya karena tren kenaikan harga minyak dunia.

Belanja modal tersebut lebih rendah daripada panduan capex tahun sebelumnya sebesar US$240 juta.