Nama konglomerat seperti Prajogo Pangestu dan Duo Hartono dari Grup Djarum masih memuncaki daftar orang terkaya Indonesia saat ini.

Ditengah minat asing yang tinggi pada e-commerce, Hartono Bersaudara masih menaruh asa pada Blibli dengan menyetor Rp2,25 triliun lewat private placement.

Hartono Bersaudara akan menyuntik Blibli (BELI) melalui private placement sebesar Rp2,25 triliun.

Kekayaan konglomerat pemilik sebagian entitas perbankan Tanah Air terus menanjak naik. Di antara Hartono bersaudara, hingga Hary Tanoe, siapa yang paling tajir?

Dwimuria Investama dan entitas anak, milik Hartono bersaudara dari Grup Djarum mencatat laba Rp14,4 triliun pada Juni 2024 yang terbesar disumbang Laba BCA.

Jadi keluarga terkaya tak hanya di Indonesia, tapi juga menempati posisi terkaya kedua di Asia, ini profil Hartono Bersaudara

Jumlah saham TOWR yang dipegang oleh Grup Djarum bertambah 300 juta lembar jelang jadwal pembayaran dividen final pada Jumat (26/7/2024).

Berikut perbandingan harta kekayaan para konglomerat pemilik bank ternama di Indonesia. Mulai dari Hartono bersaudara, Anthony Salim, hingga Chairul Tanjung.

Sentuhan taipan Hartono bersaudara dari Grup Djarum mewarnai langkah Como 1907 lolos Serie A.

Armand Wahyudi Hartono, anak salah satu orang terkaya di Indonesia Robert Budi Hartono, yang juga menjabat Wakil Presdir BCA turut mendapatkan dividen BBCA.

Sejumlah konglomerat di Indonesia tercatat menguasai entitas perbankan di Tanah Air, seperti Anthoni Salim, keluarga Hartono, hingga Hary Tanoe.

Prajogo Pangestu kokoh di posisi puncak orang terkaya di Indonesia mengasapi Low Tuck Kwong dan Duo Hartono Bersaudara versi Forbes Real Time Billionaire.

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) menggeser posisi BCA (BBCA) sebagai emiten terbesar di BEI.

Pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih bertahan pada posisi pertama orang terkaya RI pada 2023 versi Forbes.

Emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.

Besarnya prospek bisnis perbankan membuat sektor itu seolah portofolio wajib para taipan atau orang-orang terkaya di Indonesia.