Kinerja emiten di sektor konsumer diprediksi bisa lebih baik di semester II/2022 karena kondisi ini. PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)…

Sido Muncul (SIDO) bisa-bisa ‘masuk angin’ di tengah tren penurunan kinerja industri kimia, farmasi, dan obat tradisional seiring dengan transisi ke fase endemi.

Di tengah tren penurunan kinerja industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, akankah Sido Muncul (SIDO) ikut 'masuk angin'?

Sido Muncul (SIDO) mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di pabriknya yang berlokasi di Jawa Tengah, setelah sebelumnya memanfaatkan listrik biomassa…

Bos Sido Muncuo menyebut kenaikan bahan baku berdampak pada semua industri, baik bahan baku impor maupun lokal.

Sido Muncul optimistis target perusahaan di tahun 2022 dengan pertumbuhan sebesar 15 persen baik pada penjualan dan laba bersih dapat dicapai diakhir tahun nanti.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membukukan penjualan sebesar Rp880,49 miliar sepanjang kuartal I/2022.

Affinity melalui Corcodant menjual 1,2 miliar saham SIDO atau setara 4 persen dari seluruh saham yang disetor dan ditempatkan perseroan pada harga Rp900 per saham.

Sido Muncul membagikan sekitar Rp1,14 triliun atau 90 persen dari laba bersih perseroan 2021.

Bisnis, JAKARTA — Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) siap memoles kanal distribusi melalui alokasi belanja modal sebesar Rp210 miliar pada…

Sido Muncul (SIDO) menargetkan peluncuran 3 produk baru untuk penjualan dalam negeri tahun ini. Penambahan produk tersebut terkait varian minuman sehat dan produk suplemen…

Tingkat importasi Bahan Baku Obat atau BBO oleh industri farmasi dalam negeri masih berkisar 95 persen. Hal ini menjadi ganjalan serius jika pemerintah bertujuan mewujudkan…

Penjualan ekspor diprediksi turut mendorong kinerja Sido Muncul (SIDO) pada 2022.

Sido Muncul (SIDO) telah mempersiapkan beberapa strategi untuk pasar domestik dan ekspor guna mencapai target pertumbuhan pada 2022.

Analis berharap meski PPKM diterapkan, dampak Covid-19 varian Omicron dapat dikelola dalam beberapa bulan mendatang sehingga menjadi pendorong bagi kinerja emiten konsumsi.