Menjelang masa window dressing, analis menilai saham bank BUMN yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih undervalued.

Kinerja reksa dana saham pada periode 21 Oktober–28 Oktober 2022 terpantau naik 0,99 persen, menyambut window dressing.

Sejumlah saham tier 2 dan 3 yang menarik dicermati investor antaralain di sektor finansial, konsumer dan telekomunikasi.

IHSG berpotensi terkonsolidasi pasca kenaikan selama 4 hari berturut-turut, dengan proyeksi pergerakan di 6.540 - 6.620.

Sesi perdagangan saham dan window dressing periode 2021 akan segara berakhir. Masih ada saham anggota indeks LQ45 yang menarik untuk dikoleksi?

Terjadinya fenomena Santa Claus Rally berpeluang tertahan seiring laju IHSG yang sudah melampaui perkiraan menjelang akhir tahun.

Kenaikan IHSG pada sembilan sesi perdagangan Desember 2021 tidak sekencang periode yang sama tahun lalu.

Kendati di tengah ancaman penyebaran varian Omicron, pelaku pasar sepertinya merespons positif pengendalian Covid-19 di dalam negeri, serta tren pemulihan ekonomi yang berangsur-angsur…

Window dressing bukan satu-satunya katalis positif pemulihan kinerja reksa dana menjelang akhir tahun.

BBCA, ASII, dan TLKM mendapat tekanan jual melalui beberapa sekuritas pada sesi terakhir November 2021.

Window dressing itu tidak harus. Pasalnya, momentum tersebut bukan sesuatu kewajiban bagi para manajer investasi.

Memasuki akhir tahun, pasar menantikan fenomena kenaikan kinerja saham di bulan Desember atau window dressing.

Salah satu isu penggugur momentum akhir tahun ini adalah kemunculan varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan dengan kode B.1.1.529.

IHSG selalu mampu mencetak return positif pada periode Desember dalam 20 tahun terakhir. Saham mana saja jadi pilihan memasuki periode window dressing?

Ketika window dressing dimulai, IHSG membentuk level tertinggi baru dan penguatan berpotensi berlanjut.