Di tengah koreksi IHSG hingga awal Desember 2024, Panin Sekuritas merekomendasikan tujuh saham berpotensi moncer pada bulan terakhir tahun ini.

Lo Kheng Hong masih memegang deretan saham dengan kepemilikan jumbo memasuki awal Desember 2024.

Sejumlah saham sektor energi hingga ritel seperti BUMI dan MAPA diproyeksikan bakal terdongkrak sentimen santa claus rally akhir tahun nanti.

Investor kawakan Lo Kheng Hong mengungkap strategi portofolio saham dalam menyambut momen santa claus rally dan window dressing.

Pilah-pilih saham di BEI dengan nilai PER dan PBV terendah jelang santa claus rally & window dressing 2024.

Indeks saham terlikuid LQ45 mencatatkan kinerja jeblok sampai saat ini. Namun, terdapat peluang penguatan indeks LQ45 tersengat sentimen window dressing.

IHSG berisiko lanjut koreksi ke 6.835-6 pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2024), usai Pilkada 2024. Meski beitu, saham BRMS, INDF, PGAS berpeluang cuan.

IHSG yang lesu beberapa waktu belakangan diproyeksikan akan mendapatkan dorongan dari momentum window dressing akhir tahun ini. Sejumlah saham diramal cuan.

IHSG mencatatkan kinerja lesu pasca kemenangan Donald Trump dalam kontestasi Pilpres AS.

IHSG berpeluang rebound menguji level 7.396-7.528 pada perdagangan hari ini, Jumat (15/11/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.

Infovesta Utama memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menyentuh 7.500 hingga akhir tahun ini.

Duo investor individu dengan portofolio saham jumbo Lo Kheng Hong dan Haiyanto terpantau memborong saham dalam sesi yang sama.

Bisnis, JAKARTA — IHSG diproyeksikan akan mengalami penguatan di penghujung 2024, didorong oleh sejumlah sentimen makroekonomi dan politik. Selain itu, potensi aksi window…

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan kinerja IHSG akan moncer pada akhir tahun ini didorong oleh sejumlah sentimen.

BlackRock turut meramaikan window dressing dengan menambah porsi kepemilikan saham BCA (BBCA) sejak awal Desember.

Lain dari mayoritas big caps yang mulai tersengat window dressing, harga saham Astra (ASII) masih lesu. Efek skandal Daihatsu?