Kenaikan suku bunga acuan akan mengerek bunga deposito dan menarik dana masyarakat sehingga menjaga likuiditas perbankan di tengah ancaman resesi global.

Aliran likuiditas di perbankan menguat menyusul penyesuaian suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring sekitar pukul 12.00 WIB, total penjualan ST009 telah menyentuh Rp8,3 triliun.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang bisa juga digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan.

Bisnis, MANGUPURA — Likuiditas bank diperkirakan masih solid hingga tahun depan di tengah laju permintaan kredit yang meningkat. Rasio pinjaman terhadap dana atau LDR di…

BPS mencatat kelompok masyarakat menengah atas menjadi pendorong pemulihan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022.

Perbankan bakal berada di bawah bayang-bayang kondisi ekonomi global tahun depan.

Rasio likuiditas perbankan turun seiring melambatnya pertumbuhan kredit per September 2022.

Tak butuh waktu lama bagi perbankan untuk merespons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pada periode Agustus hingga Oktober 2022.

Rasio likuiditas bank digital seperti Bank Jago, Allo Bank, dan Bank Raya

Kendati sudah merosot jauh alat likuid per dana pihak ketiga (DPK) saat ini menurut BI masih tinggi, yakni 27 persen.

Pada kuartal II/2022, rasio likuiditas Bank Jago (ARTO) sebesar 118,98 persen. Mengacu pada BI, posisi LDR yang ideal berada pada level 78–92 persen.

Likuiditas valuta asing (valas) di perbankan dinilai terancam mengering karena nisbah pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio valas yang naik.

Kenaikkan suku bunga acuan akan mengatrol suku bunga deposito sebagai modal bank meningkatkan likuiditas.

Posisi LDR Bank Jago saat ini lebih baik dibandingkan Desember 2021, yakni 146,02 persen dan Juni 2021 yang sebesar 124 persen.