Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengusulkan agar kebijakan Domestic Obligation (DMO) minyak goreng dirombak.

Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) yang makin anjlok telah menyebabkan harga minyak goreng curah dan MinyaKita merangkak naik.

Bapanas merilis harga pangan hari ini tercatat komoditas beras, cabai, hingga minyak goreng mulai turun.

Pantauan harga pada Selasa (19/3/2024), harga beras premium naik 2,57% menjadi Rp16.770 per kg dan beras medium naik 1,76% menjadi Rp14.450 per kg.

Meski sama-sama dibuat dari kelapa sawit, terdapat beberapa perbedaan antara minyak makan merah dan minyak goreng biasa.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan penyebab tingginya harga minyak goreng curah di tingkat konsumen pada momen Ramadan 2024.

Kemendag mencatat terdapat 21 kabupaten/kota di 11 Provinsi yang mengalami kenaikan harga minyak goreng curah di atas 5%.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan harga pangan, mulai dari daging ayam hingga minyak goreng, mengalami lonjakan pada awal Ramadan 2024.

Emiten kelapa sawit milik TP Rachmat, Dharma Satya Nusantara (DSNG) memperkirakan produksi CPO akan turun saat momen Ramadan tahun ini.

Harga beras hingga minyak goreng di tingkat pedagang eceran secara rata-rata nasional mengalami kenaikan selama sepekan terakhir, 19-25 Februari 2024.

Harga beras, cabai hingga minyak goreng mengalami lonjakan menjelang Ramadan. Berikut daftar harga pangan yang naik.

Komoditas pangan tercatat mengalami kenaikan harga dengan beras masih mahal dan telur hampir mencapai Rp30.000 per kg.

Peritel menilai pemerintah perlu segera turun tangan untuk mengendalikan harga beras hingga minyak goreng yang melambung jelang Ramadan.

Kemendag memastikan tidak akan mengubah aturan Domestic Market Obligation (DMO) minyak goreng.

Pemerintah berencana menaikkan harga minyak goreng curah dan harga Minyakita usai Pemilu 2024. Apa alasannya?