SERANG - Kapal penyeberangan dengan bobot di bawah 5.000 gross tonage (GT) bakal dilarang beroperasi di lintasan Merak, Banten - Bakauheni, Lampung mulai tahun depan.
Kementerian Perhubungan merencanakan mengalihkan keberadaan kapal roro yang melayani rute Merak-Bakauheni ke wilayah Natuna dan Indonesia bagian timur secara bertahap.
Puncak arus balik dari Pulau Sumatra menuju Pelabuhan Merak, Banten diperkirakan pada H+6 dan H+7 atau Sabtu dan Minggu (2/6) karena hingga H+4 Lebaran belum terlihat lonjakan…
Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) tidak keberatan dengan langkah pemerintah memprioritaskan kapal-kapal besar di rute penyeberangan…
JAKARTA – Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan meminta pemerintah mencarikan jalan keluar berkurangnya muatan di lintasan penyeberangan Merak,…
JAKARTA-Penyeberangan rute Merak, Banten-Bakauheni, Lampung saat ini mengalami kelebihan suplai. Dengan kata lain jumlah kapal roll-on-roll off (ro-ro) terlalu banyak sedangkan…
JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kapal penyeberangan tua yang melintas di rute Merak, Banten—Bakauheni, Lampung diganti dengan kapal baru.
PT Atosim Lampung Pelayaran siap mengoperasikan tiga kapal ferry pada Rabu, 22 Juni 2016 dari Tanjung Priok menuju Pelabuhan Panjang, Lampung guna mengurangi beban kemacetan…