Kondisi deflasi beruntun, menurunnya daya beli, hingga berkurangnya simpanan masyarakat bisa meningkatkan risiko kredit macet, termasuk di layanan paylater.
Penurunan jumlah kelas menengah nyatanya berdampak terhadap kredit macet baik di multifinance maupun teknologi finansial (tekfin) peer-to-peer (P2P) lending.
Turunnya jumlah kelas menengah dinilai sebagai sinyal masyarakat mengurangi pembelian kendaraan yang nantinya dapat berdampak pada kinerja kredit multifinance.
Non performing financing (NPF) atau kredit macet gross di industri pembiayaan multifinance tercatat sebesar 2,67 persen atau naik tipis dari semester II/2022.
Tingginya praktik nakal dalam memanfaatkan kehadiran platform pinjaman online (pinjol) oleh masyarakat, menjadi risiko tersendiri dari pebisnis di sektor itu.
BCA Syariah membukukan pertumbuhan total aset sebesar 9,5 persen secara tahunan pada 2021, didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) baik dari tabungan, giro, dan…
Berdasarkan data OJK, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) industri multifinance terkini telah kembali ke 80,63 persen, capaian terbaik selama pandemi…
Saat ini terdapat 23 persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki akses terhadap perbankan (bankable). Artinya, lebih dari tiga per empat penduduk tidak memiliki salah satu…