Angka klaim tersebut turun sebesar 7% apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Tokio Marine Indonesia didorong oleh tiga lini bisnis utama yakni properti, pengangkutan, dan perjalanan (travel).

Tokio Marine Life menilai bahwa turunnya suku bunga BI dan The Fed menjadi momentum untuk meninjau alokasi aset investasi, terutama ekuitas dan obligasi.

Tokio Marine Life meyakini potensi pemulihan pasar saham hingga akhir tahun akan mengerek kinerja perseroan.

Tokio Marine Life percaya bahwa POJK ini merupakan langkah progresif yang akan meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam industri asuransi.

Sepanjang tahun lalu, Asuransi Tokio Marine Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp242 miliar dengan hasil underwriting naik 3,89% YoY.

Premi produk tradisional berkontribusi paling besar terhadap total premi yang dibukukan perseroan pada kuartal I/2024.

Tokio Marine Life menyiapkan sejumlah langkah agar lonjakan klaim kesehatan lebih terkendali sesuai dengan kewajaran.

Tokio Marine Life berharap sistem PSAK 74 dapat digunakan pada awal Januari 2025.

PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (Tokio Marine Life) terus mematangkan persiapan terkait penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 74.

Tokio Marine Life Insurance Indonesia menempatkan investasinya paling banyak ke instrumen saham seiring harapan moncernya kinerja IHSG di tahun mendatang.

Tokio Marine Indonesia memeperkirakan mulai menerapkan IFRS 17 sebagai standar akutansi keuangan pada 2024, lebih cepat dibandingkan regulasi OJK pada 2025

Penempatan instrumen saham Tokio Marine Life porsinya bisa mencapai 50% dari jumlah investasi keseluruhan.

Para investor dan perusahaan asal Jepang tampak kian agresif mengakses pasar industri keuangan di Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Asuransi Tokio Marine berhasil menghimpun premi bruto senilai Rp1,61 triliun sepanjang 2021.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019, Tokio Marine memperoleh laba Rp155,3 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari perolehan laba 2018 senilai Rp129,9 miliar.