Beban keuangan hingga piutang bermasalah menjadi faktor yang membuat rugi bersih Wijaya Karya (WIKA) kian dalam pada 2023.

Emiten BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan kerugian sebesar Rp7,12 triliun sepanjang 2023.

WIKA menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp197 per saham dengan menawarkan 46,81 miliar saham baru seri B.

Wijaya Karya (WIKA) meraih kontrak baru Rp3,17 triliun per Februari 2024, naik 51,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Emiten BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) memproyeksikan total dana segar yang diraih dari rights issue mencapai Rp9,2 triliun.

Meski telah meraih kesepakatan restrukturisasi dengan lembaga keuangan, Bursa Efek Indonesia (BEI) belum berencana membuka suspensi saham WIKA.

BUMN WIKA merampungkan kesepakatan restrukturisasi bersama lembaga keuangan dengan nilai outstanding Rp20,79 triliun.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) akan fokus melanjutkan proses penyehatan keuangan, usai meraih kesepakatan perpanjangan utang obligasi dan sukuk.

Dua emiten BUMN Karya WIKA dan Waskita (WSKT) menggenggam nilai kontrak Rp14,63 triliun atas sejumlah proyek di IKN Nusantara.

Suspensi terhadap saham Wijaya Karya (WIKA) berpeluang dibuka menyusul rencana perseroan untuk rights issue.

Analis melihat terdapat prospek yang masih menarik bagi saham-saham yang masuk dalam indeks FTSE.

Saham emiten BUMN karya dinilai masih memilki prospek yang cerah meski turun kelas dari indeks FTSE, seiring komitmen Prabowo-Gibran yang akan melanjutkan IKN.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mendapatkan restu untuk memperpanjang tanggal pelunasan pokok utang obligasi dan sukuk.

Pefindo menyebut ada risiko gagal bayar pada obligasi BUMN Karya yang akan menghadapi jatuh tempo usai Pilpres 2024.

BRI (BBRI) mengantisipasi dampak dari adanya utang jumbo BUMN karya, yakni WIKA dan Waskita Karya terhadap kualitas aset bank.