Sepanjang Januari-Juli 2023 neraca dagang sektor otomotif tercatat mengalami surplus sebesar US$79,67 juta atau setara Rp1,21 triliun

Kinerja ekspor kendaraan dan bagiannya dengan kode HS 87 mencapai US$4,46 miliar sepanjang Januari-Mei, impor tercatat mencapai US$4,51 miliar.

Gaikindo menyebut penjualan domestik dan ekspor dari sektor otomotif mampu menjadi penopang PMI Manufaktur Juni 2023.

Sejumlah produk otomotif dari Indonesia yang mejeng di Automechanika Ho Chi Minh 2023 berpotensi meraup omset US$10,96 juta atau sekitar Rp164,44 miliar

Filipina menjadi pasar paling besar bagi produk otomotif buatan Indonesia, selanjutnya disusul Thailand dan negara-negara Timur Tengah.

Neraca dagang sektor otomotif di Indonesia mencatatkan surplus US$80,8 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun sepanjang Januari – April 2023, anjlok 78 persen.

Produsen komponen otomotif mengalami kesulitan importasi bahan baku baja akibat pembatasan.

Neraca dagang sektor otomotif sepanjang Januari-Februari 2023 menorehkan ekspor US$1,9 miliar, sedangkan impor US$1,3 miliar.

Toyota Motor Manufacturing Indonesia optimistis tahun ini bisa memasarkan sebanyak 311.000 hingga 318.000 unit kendaraan roda empat ke pasar global.

PT Astra Daihatsu Motor berupaya meningkatkan ekspor tahun ini sebagai respons atas pernyataan Presiden Jokowi.

Toyota Indonesia merupakan kontributor terbesar ekspor mobil. Untuk mendongkrak kinerja, dibutuhkan kerja sama produktif dengan pemerintah.

Indonesia mencetak surplus otomotif dengan negara-negara kawasan Asean dan Timur Tengah, sebaliknya defisit terbesar ditanggung dari Jepang dan China.

Ekspor CBU atau mobil utuh pada 2022 berhasil mencatatkan sebanyak 473.602 unit, tumbuh 60,7 persen secara tahunan.

Neraca dagang otomotif mengalami tren penurunan surplus, meski kinerja ekspor melonjak tajam dalam beberapa tahun belakangan.

Pemerintah menargetkan ekspor mobil utuh melalui Patimban mencapai 160.000 unit kendaraan pada tahun lalu, sedangkan realisasinya diklaim 118.567 unit.