Pada 2022, devisa dari sawit sempat mencapai US$37,76 miliar, lalu moderasi harga komoditas membuatnya turun jadi US$29,54 miliar pada 2023 dan terus berlanjut.
Emiten sawit favorit Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) melalui anak usahanya PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) mengembangkan PLTS.
Austindo Nusantara Jaya (ANJT) mengantongi pendapatan sebesar US$114,79 juta atau sekitar Rp1,73 triliun pada semester I/2023, turun 20,4 persen secara tahunan.
Emiten perkebunan sawit koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar US$40 juta