Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap bahwa proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah fase 1 milik BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia

MIND ID mengebut pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase II di Mempawah, Kalimantan Barat.

Komoditas tembaga, aluminium, dan timah diproyeksi akan menjadi primadona di tahun-tahun mendatang.

Terintegrasinya fasilitas pengolahan bauksit milik Inalum-Antam diyakini dapat menciptakan penghematan devisa dan output ekonomi dengan nilai fantastis.

MIND ID menyebut hilirisasi bauksit menjadi aluminium yang dilakukan Inalum dan Antam berpotensi menghasilkan output ekonomi hingga Rp150 triliun.

MIND ID bakal mengejar keputusan akhir investasi Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase II di Kalimantan Barat pada akhir tahun ini.

Presiden Jokowi menyebut, Indonesia kehilangan Rp50 triliun devisa setiap tahun karena aktivitas impor aluminium untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Presiden Jokowi menyoroti masih bergantungnya Indonesia terhadap impor aluminium meski sumber daya bahan baku melimpah.

Pilpres AS menjadi sentimen penahan harga sejumlah komoditas logam yang beberapa bulan terakhir sudah melemah di tengah perlambatan ekonomi global.

Langkah Amerika membatasi perdagangan dengan China, yang kemudian ditangkap oleh Indonesian, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, Sabtu (22/6/2024).

Saham Adaro (ADRO) berpotensi memanas seiring dengan pembagian dividen jumbo dan sederat investasi perseroan dalam jangka panjang.

Adaro Energy (ADRO) menargetkan PLTA dengan kapasitas 1,3 GW dapat beroperasi pada tahun 2030.

Prospek emiten afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Adaro Minerals (ADMR) dinilai cerah usai merilis kinerja kuartal I/2024.

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) mencatatkan laba bersih US$116 juta atau setara Rp1,88 triliun (kurs Jisdor Rp16.276 per dolar AS) pada kuartal I/2024.

Bos Adaro (ADRO) Garibaldi Thohir menargetkan operasional smelter aluminium Grup Adaro pada 2025.

China mengkritik pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebut akan menaikkan tarif hingga tiga kali lipat untuk baja dan aluminium China.