Perusahaan pengembang, Kalindo Land Ingin menarik kalangan milenial yang baru masuk dunia kerja untuk bisa membeli rumah.

Close Buy Asia Pacific resmi meluncurkan teknologi properti berbasis aplikasi seluler , Close Buy, di Indonesia.

Asosiasi pengusaha properti, Realestat Indonesia menilai harga properti di Indonesia tidak akan melemah dan terjadi bubble properti seperti di Amerika Serikat pada 2008 lalu.

Star Home, meluncurkan produk perusahaan berupa layanan digital untuk mencari properti seperti rumah dan apartemen.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir manusia untuk beraktivitas, salah satunya berinovasi dalam menciptakan strategi marketing.

Perusahaan waralaba jasa pemasaran properti Century21 Indonesia meluncurkan aplikasi One21 untuk mengintegrasikan jaringan layanan bagi sekitar 6.000 agen propertinya yang…

Para pengembang properti di Indonesia harus melahirkan produk yang lebih inovatif dan variatif untuk bisa meraih penjualan yang tinggi tahun ini.

JAKARTA Tahun ini, sejumlah perusahaan properti sepertinya tidak percaya diri untuk mengembangkan usahanya. Mereka lebih fokus untuk menggarap proyek yang sudah ada ketimbang…

Tahun ini boleh dibilang masa yang kurang menggembirakan bagi pengembang. Penjualan properti masih belum setinggi 2014 saat penjualan hunian tumbuh pesat.

Dua emiten pengembang properti yakni PT Intiland Development Tbk. dan PT Ciputra Development Tbk. membukukan marketing sales sebesar dua digit atas penjualan properti pada…

Momen pemilihan kepala daerah serentak di sejumlah provinsi di Indonesia pada awal tahun depan berpotensi sedikit menunda momen pemulihan penjualan properti residensial yang…

Para pengusaha properti dan industri properti di seluruh Indonesia disebutkan sangat menunggu pengampunan pajak.

Kalangan broker properti menilai penjualan properti Jakarta tahun ini masih akan lebih didominasi sektor residensial, sedangkan sektor komersial masih melanjutkan tekanan…

Pada semester I/2015 PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) membukukan marketing sales sebesar Rp3,5 triliun atau 46,7% dari target sepanjang tahun yang mencapai Rp7,5 triliun.

PT Sentul City Tbk. mencatatkan pendapatan prapenjualan (marketing sales) pada kuartal I/2015 sebesar Rp214,6 miliar, atau sekitar 10,7% dari target sepanjang tahun.