Penyaluran dana oleh perbankan sampai dengan Agustus 2024 mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi yakni 11,92% yoy menjadi Rp99,35 triliun.

BI sedang memfinalisasi perluasan penerima insentif likuiditas ke sektor padat karya. Bankir pun memprediksi penyaluran kredit bisa lebih optimal.

Optimisme BI terhadap target kredit perbankan pada 2025 ini sejalan dengan dukungan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.

Insentif likuiditas akan diberikan kepada bank yang menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas yang memiliki kontribusi besar terhadap lapangan kerja.

Penyaluran pinjaman paylater perbankan pada Agustus 2024 mencapai Rp18,38 triliun, tumbuh 40,68% YoY. Jawa Barat menjadi provinsi tertinggi penyaluran paylater.

Porsi penyaluran kredit untuk usaha menengah mendapatkan tercatat paling sedikit di Sulawesi Selatan yakni Rp9,36 triliun

OJK menyebut perbankan di Sulsel mampu mencatatkan kinerja yang cukup solid dilihat dari total aset, DPK dan penyaluran kreditnya.

Kredit perbankan Sulut terus tumbuh, jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023 tumbuh 2,65% dari Rp50,44 triliun menjadi Rp51,78 triliun.

Laba bersih perbankan syariah mencapai Rp8,07 triliun pada Juli 2024, Naik 6,89% secara tahunan

Apakah kinerja bank bisa mengalami pertumbuhan signifikan usai BI memangkas suku bunga acuan atau BI Rate?

Laporan kinerja industri perbankan yang di atas kertas terlihat stabil belum dapat menjadi jaminan bahwa kinerja di semester kedua tahun ini tetap moncer.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) membeberkan kondisi kredit untuk bisnis korporasi, komersial, dan UKM seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Rata-rata saldo tabungan masyarakat Indonesia mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir.

Kondisi asuransi jiwa kredit di Great Eastern Life Indonesia per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan yang cukup baik sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan.

Pada Agustus 2024 suku bunga kredit terpantau menurun, sedangkan suku bunga simpanan/deposito meningkat.