Menjelang September 2024, fokus pelaku pasar akan semakin terarah pada potensi penurunan suku bunga The Fed. Saham apa yang menarik dicermati investor?

Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.455 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Jumat (30/8/2024).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Jumat 30 Agustus 2024, diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.300-15.700.

IHSG berpeluang menguat menguji level 7.743 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (30/8/2024). Cek rekomendasi saham AUTO, INKP hingga PTBA hari ini.

Harga emas global berisiko melemah hari ini, Rabu (28/8/2024) di tengah penantian investor akan data inflasi sebagai petunjuk penurunan suku bunga.

Indeks kepercayaan konsumen AS periode Agustus 2024 naik ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Emiten pertambangan seperti ANTM, MDKA hingga HRTA bersiap mencecap berkah lonjakan harga emas dengan memacu ekspansi bisnis.

Harga minyak turun sekitar 2% pada Selasa (27/8) di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di AS & China dapat mengurangi permintaan energi.

Grup Astra United Tractors (UNTR) merevisi naik target penjualan alat berat Komatsu dan produksi batu bara untuk periode 2024.

Pejabat The Fed mengatakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan FOMC September mendatang, namun tidak merinci besarannya.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (27/8/2024) ke level Rp15.509 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar juga turun tipis.

PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menilai reli harga emas global saat ini berpengaruh positif pada kinerja perseroan. Komitmen pacu ekspansi hingga akhir 2024.

Sinyal penurunan suku bunga The Fed memberikan angin segar untuk aset kripto. Namun, fenomena ini tak seketika membawa harga Bitcoin Cs melejit tanpa hambatan.

The Fed memberikan sinyal kuat untuk pemangkasan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) pada September 2024. Akankah BI mengikuti langkah itu?

Asa rebound kinerja emiten otomotif ASII, IMAS hingga CARS menguat pada paruh kedua 2024, seiring adanya potensi pemangkasan suku bunga.