Sejak Partai Ummat berdiri slogan "Amien Rais adalah PAN dan PAN adalah Amien Rais" sudah berlalu.

Amien Rais sudah tak lagi di Partai Amanat Nasional (PAN). Dia kini mendirikan partai baru, yang diberi nama Partai Ummat. Anda berminat bergabung?

Pendirian Partai Ummat oleh Amien Rais menjadi sorotan lantaran dia dikenal sebagai salah satu pendiri dan eks Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Selama berada di PAN, Amien Rais dihormati oleh seluruh kader dan menjadi panutan. Terlebih Amien merupakan salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN.

Amien Rais secara resmi mendirikan partai baru setelah hengkang dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang membesarkan namanya.

Partai baru yang didirikan oleh Amien Rais dinilai sulit bersaing memperebutkan suara pemiliha Islam, khususnya Muhammadiyah.

Surat Keputusan dukungan resmi kepada pasangan Bobby Nasution - Aulia Rahman diserahkan oleh Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno di Sekretariat DPP PAN Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Bisnis, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyatakan upaya reformasi, penataan, dan langkah perubahan tidak mudah dilalui karena sejumlah pihak merasa berada pada zona nyaman,…

Ketum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan empat pesannya kepada calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan putra Presiden Jokowi.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zuklifli Hasan menyatakan dukungan kepada putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dalam pejncal;onan Wali Kota Solo. Ini penjelasannya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menerima kunjungan Gibran yang menjadi Cawalkot Solo, Rabu (12/8/2020).

Mantan ketua umum PAN itu mengungkapkan soal dirinya sudah didepak dari partai yang didirikannya itu.

DPD PAN mendapat perintah dari DPP untuk mendukung bakal calon yang diusung oleh PDIP, yakni pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam politik. Ia kembali terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Wilayah VI DPW PAN DKI Jakarta

Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus menilai ambang batas parlemen 7 persen itu berpotensi menurunkan kualitas demokrasi dan keragaman anak bangsa.