Pendapatan premi Allianz Life tersebut tumbuh hingga 9% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

AAJI mengungkap .prospek unit linked ke depan sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro maupun perilaku konsumen.

Perusahaan asuransi jiwa, MSIG Life (LIFE) optimistis bisa menjaga pertumbuhan premi unit linked atau PAYDI hingga akhir 2024.

Kinerja premi unit-linked atau PAYDI sudah menunjukkan tren pertumbuhan meski kecil. Secara tahunan masih mengalami kontraksi, tetapi premi secara bulanan naik.

PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) pada Agustus 2024 catat pertumbuhan premi dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi).

Penyempurnaan regulasi industri asuransi menjadi salah satu faktor yang membuat produk unit-linked lebih dinilai akan lebih aman dan menarik di mata masyarakat.

Vice President Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan semua indeks unit link menunjukan hasil positif di atas rata-rata indeks reksa dana.

Allianz Life Indonesia mencatatkan pertumbuhan premi unit linked pada semester I/2024 saat rata-rata industri mencatatkan penurunan.

Great Eastern Life Indonesia melaporkan kinerja positif untuk produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked

Terkoreksinya premi unit-linked terjadi sejak regulator melakukan revisi regulasi melalui melalui SEOJK Nomor 5 Tahun 2022.

BNI Life mencatatkan pendapatan premi unit linked turun 9,2% pada Agustus 2024, sedangkan premi tradisional naik 4,6% YoY.

Kontribusi unit-linked atau PAYDI diperkirakan menuju ekuilibrium baru dengan proporsi mencapai 25%–30% dari total pendapatan premi asuransi jiwa.

Prudential Indonesia mencatatkan pendapatan premi unit linked terkoreksi 4% menjadi Rp7,7 triliun pada semester I/2024.

AAJI tak jadi mengusulkan revisi terhadap SEOJK Nomor 5 Tahun 2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).

Pada semester I/2024, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat premi unit link mencapai sebanyak Rp36,68 triliun.

OJK melaporkan per Mei 2024, premi produk unit link susut 18,23% YoY, sedangkan premi produk tradisional tumbuh 12,62% YoY.