Dengan meningkatnya anggaran infrastruktur APBN 2023 dari Rp365,8 triliun menjadi Rp392 triliun, sejumlah saham BUMN Karya diperkirakan mendapatkan angin segar.
Setelah pandemi, tingkat utang naik, pendapatan pajak turun, dan belanja publik membengkak. Hal ini membatasi pendanaan publik langsung untuk infrastruktur.
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII menjadi penyedia penjaminan pada 7 proyek baru dengan nilai total Rp127,3 triliun pada tahun ini.
Langkah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta subsidi BBM untuk penggarap proyek infrastruktur dinilai kurang tepat seiring membengkaknya ongkos proyek.