Pemerintah mengacu pada pergerakan inflasi inti, yang pada September tercatat 0,16% (MtM) atau 2,09% (YoY), sehingga daya beli masyarakat dinilai tetap kuat.
Deflasi lima bulan secara berturut-turut terjadi pada September 2024. Dalam sejarahnya, deflasi beruntun di Indonesia beriringan dengan tekanan ekonomi.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pendorong utama inflasi September 2024, dengan andil terbesar dari komoditas beras dan sigaret kretek mesin.
Wall Street mencapai rekor tertinggi karena menurunnya data inflasi AS memicu harapan Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Sejumlah barang masuk dalam daftar objek untuk perhitungan indeks harga konsumen (IHK) atau indikator inflasi mulai 2024. Sebagian lainnya tersisihkan.