Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta 1991-1996 (kini BEI) Hasan Zein Mahmud memberikan pandangannya mengenai redenominasi rupiah dan harga saham.

Redenominasi merupakan rencana pemerintah dengan BI, tetapi perlu pertimbangan matang dalam pelaksanaannya. Berikut waktu yang tepat dan dampak dari redominasi.

Simak perbedaan definisi dan maksa dari sanering dan redenominasi rupiah. Jangan terkecoh, ya!

Bank Indonesia (BI) memberikan bocoran soal waktu yang tepat untuk melaksanakan redenominasi rupiah.

Baik buruk redenominasi rupiah menjadi salah satu berita pilihan yang dirangkum dalam Bisnisindonesia.id, edisi Selasa (27/6/2023).

Rencana redenominasi rupiah kembali mengemuka, ekonom pun menyampaikan manfaat dan risiko dari rencana ini.

Redenominasi rupiah harus memperhatikan kemungkinan inflasi akibat manipulasi psikologi oknum yang tidak bertanggung jawab.

Redenominasi rupiah dinilai ekonom belum bisa dilaksanakan tahun ini karena pasar global masih diliputi ketidakpastian.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.032 di tengah mencuatnya isu redenominasi rupiah.

Dalam redenominasi, baik nilai uang maupun barang, hanya dihilangkan beberapa angka nolnya saja.

Berikut penjelasan terkait perbedaan definisi Redenominasi vs Sanering rupiah. Awas, jangan terkecoh!

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkap 3 faktor yang menentukan kapan implementasi redenominasi rupiah. Apa saja?

Dalam unggahan di akun Instagram resminya @bank_indonesia, Bank Sentral menyatakan dalam menerima informasi, masyarakat harus selektif, kritis, dan tidak mudah percaya.

Sejumlah negara tercatat pernah mengalami hiperinflasi yang memaksa otoritas moneter mereka melakukan redenominasi.

Bank Indonesia telah memiliki tim khusus yang mengkaji dan menyiapkan redenominasi tersebut.

Ada yang unik pada uang pecahan baru Rp75.000, angka nol yang ada pada alat tukar tersebut lebih kecil dibandingkan dengan angka 75. Apakah terkait dengan program redenominasi?