Harga minyak naik hampir 3% pada perdagangan Senin (4/11/2024) karena keputusan OPEC+ yang menunda rencana peningkatan produksi jelang Pilpres AS.

Sejumlah nama berbalik arah memborong saham AKR Corporindo (AKRA) sepanjang bulan ini.

Sentimen pelemahan harga minyak mentah di pasar spot belakangan berisiko menekan kinerja saham emiten migas seperti MEDC hingga PGAS.

Analis merekomendasikan wait and see untuk saham MEDC dan PGAS di tengah pelemahan harga minyak mentah saat ini.

Harga minyak berhasil rebound pada perdagangan Selasa (6/7/2024), memanasnya konflik di Timur Tengah timbulkan kekhawatiran akan berkurangnya pasokan.

Harga minyak ditutup naik pada perdagangan Rabu (24/7/2024), didukung oleh penurunan besar dalam stok minyak mentah dan bahan bakar AS.

Harga minyak menguat menguat 0,52% ke level US$80,55 per barel pada Senin (22/7/2024) tersengat kabar mundurnya Joe Biden dari Pilpres AS.

Harga minyak turun ke level terendah dalam lima bulan pada penutupan Perdagangan Selasa (5/11/2023) di tengah keraguan pasar atas pengurangan pasokan OPEC+.

Harga minyak mengalami penurunan mingguan terparah sejak Maret 2023 meski berada di zona hijau

Harga minyak mentah yang diprediksikan menembus US$100 per barel dalam 12 bulan ke depan, berpotensi mendatangkan tekanan bagi anggaran negara.

Harga minyak melambung hampir satu persen pada penutupan perdagangan Jumat (8/9/2023) setelah Arab Saudi dan Rusia mengurangi pasokannya.

Harga minyak dunia naik lebih dari satu dolar per barel pada penutupan perdagangan Selasa (29/8/2023), dipicu melemahnya dolar AS.

Harga minyak mentah Brent dan WTI masih melemah, dihantui perlammbatan pertumbuhan ekonomi China yang berpotensi mengikis permintaan.

Harga minyak melambung ke level tertinggi tiga bulan pada penutupan perdagangan (31/7/2023) imbas pengetatan pasokan OPEC+ dan meningkatnya permintaan global.

Harga minyak mentah berjangka tergelincir pada penutupan perdagangan Senin (3/7/2023) setelah aktivitas ekonomi di sektor manufaktur AS mengalami kontraksi.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun hampir 4 persen minggu ini, atau pelemahan terbesar sejak minggu 5 Mei 2023.