Sudah saatnya untuk tidak lagi tergantung dengan beras guna memenuhi kebutuhan pangan karena banyak jenis pangan lokal yang dapat menggantikannya.

Sein Farm, yang berlokasi di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, kini resmi menjadi pusat pengembangan sorgum di Indonesia.

Pemerintah Kota Bandung berupaya membudidayakan sorgum sebagai alternatif pangan di tengah meroketnya harga beras saat ini.

Sejak April 2023 sudah bersama-sama dengan Unpas fokus mengembangkan dan memasarkan produk sorgum.

Sorgum merupakan tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. 

Pemkab Purwakarta akan mengembangkan budi daya sorgum (sorghum bicolor) atau cantel sebagai potensi pangan baru di wilayah ini.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai budidaya tanaman sorgum memiliki peluang bisnis yang cukup besar.

KSP Moeldoko mendorong perluasan lahan penanaman sorgum sesuai dengan arahan Jokowi untuk mencapai target 154.000 hektare di 2024.

Lahan seluas 48,4 hektare itu sudah disiapkan dan akan dikerjakan menggunakan sistem moderen.

Tanaman sorgum gencar dikembangkan di Provinsi NTT, karena kondisi iklim di provinsi berbasis kepulauan ini sangat mendukung.

Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan kedelai.

Pengembangan sorgum di Solok Selatan tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk pengembangan alternatif produk pangan di Indonesia.

Dari pengalaman tahun lalu, produktivitas sorgum bisa mencapai 4-5 ton per Ha.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi budidaya sorgum di Jombang yang dinilai bisa mengamankan ketahanan pangan nasional.

Moeldoko menyebutkan penyebab ekosistem industri sorgum tidak berkembang alias mandek.

Kementerian PUPR akan memberikan dukungan penyediaan air untuk 3 wilayah NTT untuk pengembangan sorgum.