Pada kuartal IV/2019, emiten berkode saham PGAS tersebut menargetkan distribusi gas ke niaga mencapai pada kisaran 950–970 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD).
Pada perdagangan Senin (2/9/2019), PGAS naik 75 poin atau 3,91 persen ke level harga Rp1.995 per saham. Sepanjang tahun berjalan 2019, PGAS terkoreksi 5,9 persen.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. menyiapkan opsi integrasi aset Saka dengan Pertamina, mengundang investor strategis, hingga pelepasan saham di pasar modal.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) menganggarkan belanja modal US$500 juta pada 2019. Sampai dengan pertengahan tahun ini, perseroan telah merealisasikan 30% dari total…
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019, emiten berkode saham PGAS itu membukukan pendapatan US$1,78 miliar pada semester I/2019. Realisasi itu turun 6,80 persen dari…
Kerja sama jual beli gas antara PGAS dan Medco E&P telah dimulai sejak 26 September 2017. Kontrak penyaluran gas itu berlangsung 10 tahun hingga Juli 2027.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Perusahaan Gas Negara (PGN) menyampaikan rencana penyelenggaraan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB)…
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. mengkaji penerbitan obligasi sebagai strategi untuk pendanaan kembali akuisisi PT Pertamina Gas yang telah dirampungkan oleh perseroan.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM memperkuat dan memperluas cakupan layanan gas di wilayah Medan, Sumatra Utara. Hal itu ditandai dengan peresmian jaringan gas atau Jargas…
Pemerintah terus melakukan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) guna mewujudkan ketahana energi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bisnis, JAKARTA— PT Perusahaan Gas Negara Tbk. menuntaskan akuisisi 51% saham PT Pertamina Gas sejalan dengan pelunasan surat sanggup atau promissory note kepada PT Pertamina…
Berkaca dari realisasi kinerja pada 2018, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. optimistis dapat membukukan kinerja lebih moncer pada tahun ini. Apalagi, akuisisi PT Pertamina Gas…
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. selaku, yang kini berstatus sebagai Sub Holding Gas, Holding BUMN Migas, mengantongi laba bersih US$304,9 juta atau setara dengan Rp4,34 triliun.