Harga emas global hari ini berpeluang menguat usai The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, seperti yang diantisipasi.
Pergerakan harga emas pekan ini diprediksi masih tertekan dikisaran US$1.900 jelang pertemuan The Fed atau FOMC yang akan memutuskan soal suku bunga acuan.
Harga emas menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (08/9/2023) waktu setempat, saat investor menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS Agustus pekan depan.
Harga emas ditutup menguat pada perdagangan Rabu (30/8/2023), memperpanjang kenaikan 3 hari beruntun, dibantu oleh melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi AS.
Harga emas naik tajam mencapai level tertinggi tiga minggu pada perdagangan Selasa (29/8/2023), didorongdata ekonomi AS yang lebih buruk dari perkiraan.
Harga emas global berhasil rebound pada penutupan perdagangan Senin (28/8/2023), hentkan penurunan selama dua sesi beruntun terdorong imbal hasil Obligasi AS.
Harga Emas Global menguat 3 hari hari beruntun terimbas imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih lemah, mundur sedikit dari level tertinggi sejak 2007.
Harga emas diprediksi volatil dan pada perdagangan hari ini, di tengah penantian investor atas pidato Jerome Powell pada pertemuan Jackson Hole kamis nanti.
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (18/8/2023), menghentikan pelemahan sembilan sesi beruntun karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah.
Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Jumat (4/8/2023), setelah laporan pekerjaan AS untuk Juli menunjukkan pasar tenaga kerja melanjutkan pendinginan.
Harga emas global menguat menjadi bertengger di atas level psikologis US$2.000, tertinggi sejak Mei 2023, ditopang harapan akhir kenaikan suku bunga The Fed.