Bisnis, JAKARTA — Belanja masyarakat terus membaik seiring dengan kasus Covid-19 yang terkendali dan pelonggaran pembatasan pergerakan masyarakat.

BPS mencatat konsumsi rumah tangga dan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022 berdasarkan komponen…

Konsumsi masyarakat yang akan cenderung meningkat pada kuartal II/2022 juga didorong oleh pemberian THR.

Tingkat konsumsi masyarakat diyakini mulai kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Kepercayaan diri itu erat kaitannya dengan suksesnya program vaksinasi di Tanah Air.

Kemampuan pemerintah dalam memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terefleksi di dalam value added tax (VAT) gross collection ratio pada 2021 hanya mencapai 59,65 persen.

Pengungkit pertumbuhan kuartal terakhir tahun lalu berasal dari permintaan domestik, yaitu konsumsi rumah tangga dan investasi.

PDB Indonesia diperkirakan akan terakselerasi pada kuartal IV/2021 di tengah pelonggaran PPKM dan laju vaksinasi.

Hal ini lantaran anggaran yang lebih besar diarahkan untuk pengeluaran yang mengalami kenaikan harga.

Daya beli kelompok buruh diperkirakan bakal mengendur. Namun, konsumsi rumah tangga masih bisa didorong.

Kenaikan UMP pada tahun depan akan berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat. Meskipun begitu, pengaruhnya ada di level yang terbatas.

Peningkatan IKK didorong oleh mobilitas masyarakat yang mulai meningkat, di tengah pelonggaran kebijakan PPKM.

Secara tahunan, penjualan eceran pada Oktober 2021 diperkirakan tumbuh sebesar 5,2 persen (year-on-year/yoy).

Berdasarkan catatan Mandiri Institute, pemulihan belanja tidak terjadi secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Pemulihan yang lebih cepat terjadi di kelas menengah dan…

Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus memprediksi kenaikan tarif PPN menjadi 11 persen berpotensi menggerus pertumbuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat.

Sri Mulyani mengatakan ekonomi Indonesia mulai pulih setelah penerapan PPKM Darurat. Ini buktinya!