Saham emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melonjak dan mengerek kapitalisasi pasarnya ke dalam top 10 big cap Bursa Efek Indonesia.

Analis melihat terdapat beberapa saham yang menarik untuk dicermati pada indeks sektoral energi yang telah menguat 9,79% sejak awal tahun 2024.

Grup Sinarmas Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menganggarkan belanja modal jumbo yang akan dialokasikan pada pengembangan bisnis multimedia.

Sejumlah saham seperti DSSA hingga MKTR terpantau mengalami peningkatan harga signifikan dalam sepekan periode 20—22 Mei 2024 & masuk dalam jajaran top gainers.

Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) berencana melakukan stock split atau pemecahan saham dengan rasio 1:10.

Emiten Sinarmas Group, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) tengah menggarap proyek panas bumi di Cipanas. Begini progres pengembangannya.

Dian Swastika Sentosa berencana melakukan stock split dengan rasio 1:10 yang akan diputuskan dalam RUPSLB pada 25 Juni 2024.

Emiten-emiten Grup Sinarmas mencatatkan kinerja yang beragam sepanjang 2023, dengan mayoritas mencatatkan penurunan laba bersih.

Emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) bakal menerbitkan obligasi senilai Rp340 miliar dan sukuk mudharabah sebesar Rp150 miliar.

Grup Sinarmas (DSSA) hingga Emiten Hary Tanoe (MSKY) masuk dalam jajaran saham terboncos atau top losers selama sepekan periode 5 Februari — 7 Februari 2024.

BEI kembali membuka suspensi perdagangan saham emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA).

Saham Grup Sinarmas milik keluarga Widjaja, Grup MNC milik Hary Tanoe, hingga Grup Barito milik konglomerat Prajogo Pangestu masuk daftar top gainers.

Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) meraih fasilitas kredit sebesar US$181,50 juta atau setara Rp2,79 triliun dari BMRI dan SDRA.

Emiten Grup Sinarmas, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melakukan transaksi afiliasi senilai Rp544,2 miliar untuk mengembangkan data center.

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman yang memiliki plafon hingga US$197 juta dengan PT Bank Central Asia (BBCA).