Jokowi menanggapi laporan Bank Dunia yang menyebut harga beras Indonesia lebih mahal dibandingkan negara-negara lainnya di Asean.

BPS mencatat nilai tukar petani atau NTP pada Agustus 2024 naik tipis dibanding bulan sebelumnya.

Bapanas menugaskan Perum Bulog menyerap gabah petani sebanyak 600.000 ton hingga akhir 2024.

Pelaku usaha beras menyambut baik penetapan HPP gabah yang baru, tetapi tidak dengan petani yang merasa kecewa.

Harga beras diperkirakan bakal kembali naik seiring dengan rencana pemerintah menetapkan relaksasi HET beras secara permanen pada Juni 2024.

Ekonom menilai kenaikan HET beras sebetulnya hanya formalitas sebab pada kenyataannya harga sudah lama bergerak naik.

Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras naik secara permanen pada Juni 2024.

Perum Bulog menyebut harga gabah di tingkat petani naik seiring dengan berakhirnya panen raya.

Bulog menargetkan bisa serap hingga 600.000 ton beras selama panen raya untuk memperkuat cadangan.

Petani mengusulkan agar pemerintah menaikkan harga gabah yang sedang anjlok akibat panen raya karena tak sebanding dengan harga beras yang tinggi.

Bulog menjelaskan penyebab beras mahal meski harga gabah anjlok saat musim panen raya.

Perum Bulog mengeklaim mampu menyerap gabah petani hingga 30.000 ton per hari saat puncak panen raya.

Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab serapan gabah petani cuma 633.000 ton hingga April 2024.

Pemerintah mewaspadai adanya pedagang besar yang memborong beras petani di tengah panen raya saat ini.

Bulog menjelaskan serapan gabah yang masih rendah meski ada panen raya.

Penyerapan gabah oleh Perum Bulog hingga 14 April 2024 turun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya.