Komunitas ojol menolak penerapan ERP atau jalan berbayar karena dinilainya tak akan mengurai kemacetan dan justru semakin menciptakan kesenjangan sosial.
Sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) dinilai bukan metode satu-satunya yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah kemacetan di Ibu Kota.
Beberapa negara seperti Singapura dan Swedia tercatat telah memberlakukan kebijakan jalan berbayar elektronik atau ERP seperti yang akan diterapkan di Jakarta.
Para pengemudi ojek online berencana untuk melakukan demo menolak rencana kebijakan jalan berbayar atau ERP karena dianggap akan mengurangi pendapatan.
Rencana Pemprov DKI Jakarta menerapkan jalan berbayar atau ERP membuat penggunanya mulai dari ojek online, taksi online, hingga taksi harap-harap cemas.
ERP dinilai akan menjadi salah satu cara untuk mengendalikan lalu lintas di Jakarta setelah sistem sebelumnya seperti 3 in 1 dan ganjil genap kurang efektif