Berbagai kebijakan stimulus yang dikeluarkan OJK dan BI telah memberikan ruang yang sangat besar untuk perbankan dalam menyesuaikan suku bunga kredit sekaligus menjamin ketersediaan…

Himpunan Bank Negara (Himbara) akan menjadi inisiator untuk menurunkan suku bunga kredit usaha kecil. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika…

Suku bunga rata-rata kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi BPR per Desember 2019 masing-masing berada pada angka 24,65 persen, 22,67 persen, dan 22,38 persen.

Biasanya memang akan terjadi lag time antara penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral dengan suku bunga perbankan.

LPS menilai kebijakan akomodatif dari BI belum sepenuhnya direspon oleh bank dengan menurunkan suku bunga kredit.

Hingga akhir 2019 rerata suku bunga kredit perbankan turun menjadi 10,5 persen. Adapun pada tahun sebelumnya rata-rata bunga kredit di kisaran 10,8%.

PT Bank Mestika Dharma Tbk. melakukan penyesuaian suku bunga dasar kredit (SBDK). Bank menurunkan seluruh jenis SBDK sebanyak 5 basis poin (bps).

"Kami berharap perbankan cepat menurunkan suku bunga dan mendorong kredit."

Industri perbankan di Tanah Air masih membutuhkan waktu untuk menurunkan suku bunga kredit. Setidaknya pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia bisa dirasakan oleh…

Seharusnya ketika suku bunga turun pertumbuhan kredit akan naik. Sesuai dengan ilmu ekonomi, ketika harga murah biasanya permintaan akan meningkat. Namun, ini justru terbalik.…

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa perbankan harus memiliki indikator performa kunci (key performance indikator/KPI) untuk mendorong efisiensi agar mampu bersaing…

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perbankan harus mulai menyediakan servis yang kualitasnya bagus dengan dana murah agar bisa menjaga kompetisi di dalam dan luar negeri.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja menyampaikan tingkat suku bunga kredit tak selalu menjadi patokan naik atau turunnya pertumbuhan kredit.

Lambannya penurunan suku bunga kredit yang dilakukan perbankan disinyalir karena adanya persoalan likuiditas.

Presiden Joko Widodo menilai tepuk tangan dari para hadiri itu sebagai tanda persetujuan ruang yang lebih longgar di suku bunga kredit.