Analis memberikan pandangan mengenai prospek kinerja dan rekomendasi saham Bank Panin (PNBN) di tengah kemungkinan divestasi oleh ANZ.

Kabar divestasi atau penjualan saham Bank Panin (PNBN) oleh ANZ kembali mengemuka usai rencana ini mulai beredar sejak 2013.

Sejumlah investor global memasang kuda-kuda dengan menambah saham Panin Bank (PNBN) yang santer dikabarkan bakal ada divestasi oleh ANZ dan Keluarga Gunawan.

ANZ dan keluarga Gunawan mempertimbangkan untuk melepas status pemegang saham pengendali pada Panin Bank (PNBN). Citigroup ditunjuk untuk aksi divestasi itu.

ANZ mulai mengurangi porsi bisnis di sederet negara termasuk di Indonesia, Malaysia dan Hong Kong.

OJK memberikan keterangan mengenai kabar pelepasan saham Bank Panin (PNBN) oleh ANZ.

Sederet peminat awal untuk mengakuisisi 38,8% saham ANZ di Panin Bank datang dari berbagai negara, termasuk Jepang dan Malaysia.

Sejumlah bank asing melepas sebagian atau keseluruhan lini bisnisnya di Indonesia, seperti Citi Indonesia, Standard Chartered, hingga Commonwealth.

Sejumlah perusahaan perbankan Australia menaruh minat dan rencana untuk menjual portofolio banknya di Indonesia.

ANZ berencana untuk mengumpulkan sekitar A$3,5 miliar guna mendanai akuisisi bank yang berbasis di Brisbane, Queensland tersebut.

Australia and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ) dikabarkan sedang melakukan pendekatan kepada sejumlah taipan dan perbankan di Indonesia, untuk melepas sahamnya di Bank…

Saham Bank Panin terus melonjak meski IHSG berada di posisi lemah. Di tengah anomali itu, para analis pasar modal memilih enggan berkomentar terkait terbangnya saham bank…

Sepanjang tahun berjalan saham Bank Panin (PNBN) telah naik hingga lebih dari 80 persen.

Dalam memo internal yang diterima para staf diberitahukan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, pekerjaan yang saat ini disediakan oleh tim Chengdu akan secara bertahap dialihkan…

Kinerja ANZ tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa bank-bank Australia saat ini sedang berjuang menghadapi resesi ekonomi, yang pertama terjadi dalam periode 30 tahun…

ANZ mengatakan bahwa anjloknya laba bersih akibat terseret oleh "biaya penurunan nilai kredit" senilai US$2,74 miliar karena dampak Covid-19.