Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mengincar pertumbuhan penjualan dan laba bersih mid to high single digit atau pada kisaran 8%-10% hingga akhir 2023.
Melemahnya nilai tukar rupiah membuat emiten farmasi, Kalbe Farma (KLBF) dan Kimia Farma (KAEF) harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli bahan baku obat.
PT Kimia Farma (KAEF) menargetkan pertumbuhan penjualan produk naik di atas 15 persen sepanjang tahun 2023 usai menjalin kerja sama dengan Kalbe Farma (KLBF).
Indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,27 persen ke posisi 599,21 perdagangan hari ini, Senin (17/7/2023). Saham BFIN, KLBF hingga MDKA terpantau paling boncos.
Sejumlah emiten farmasi melaporkan penurunan kinerja penjualan obat ritel akibat penurunan kasus Covid-19. Meski begitu, sejumlah emiten memiliki prospek cerah.
RHB Sekuritas menerbitkan waran terstruktur dengan 10 underlying baru dari GOTO hingga ARTO. Mulai diperdagangkan pada 21 Juni hingga hingga 18 Desember 2023.
Indeks Bisnis-27 dibuka hijau dengan penguatan 0,33 persen ke posisi 591,53 pada perdagangan hari ini, Jumat, (26/5/2023). Saham AMRT,BBCA dan KLBF cuan.