Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatgat pada kuartal I/2024, premi unit linked turun 16% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp19,22 triliun.
Perusahaan asuransi kesehatan mulai khawatir dengan lonjakan klaim pengobatan di rumah sakit (RS) disinyalir layanan berlebihan yang diberikan tenaga kesehatan
Berkembangnya platform investasi digital dinilai menjadi tantangan tersendiri bagi asuransi jiwa, yang selama ini sangat mengandalkan produk unit-linked.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksikan membaiknya kinerja sektor riil akan berdampak positif bagi perkembangan industri asuransi tahun ini.
Perusahaan asuransi masih berjibaku menyesuaikan penjualan produk unit-linked usai penerbitan SEOJK 5/2022 pada 2022 dan bertumpu pada produk tradisional.