Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Rabu (26/6/2024) dan menyentuh level Rp16.442. Pada saat yang sama indeks dolar AS terpantau menguat ke 105,63.

Harga emas tergelincir pada penutupan perdagangan Kamis (13/6/2024) usai The Fed memproyeksikan hanya satu penurunan suku bunga pada tahun ini.

Rupiah dibuka menguat ke level Rp16.241 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (7/6/2024). Pada saat bersamaan, greenback terpantau terkoreksi tipis.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (17/5/2024) diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat direntang Rp15.860-Rp15.950.

Harga emas antam diprediksi dapat menguat ke kisaran pada Rp1,06 juta sampai Rp1,07 juta per gram setelah libur lebaran 2023.

Harga emas menguat setelah data ekonomi AS yang lemah memperkuat ekspektasi bahwa negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu kemungkinan menuju resesi.

Minyak WTI dan Brent kompak naik hingga 2 persen terdorong rencana pengetatan pasokan Rusia bulan depan.

Rupiah ditutup melemah 0,34 persen ke posisi Rp15.210 per dolar AS. pemlemahan rupiah diikuti mayoritas mata uang asia seperti yen, ringgit, won dan yuan.

Kontrak emas untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 28,30 dolar AS atau 1,56 persen menjadi ditutup pada 1.781,30 dolar AS.

Harga emas kian berada berada di bawah level psikologis 1.750 dolar AS, tertekan oleh greenback yang menguat menyusul komentar hawkish pejabat The Fed.

Pada saat terjadi koreksi indeks dolar bisa menyentuh sampai level 100, kemungkinan besar spekulan akan melakukan pembelian dolar sebagai safe haven.

Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,06 persen ke 98.4980 pada perdagangan Selasa.

Menguatnya greenback dipengaruhi ekspektasi kebijakan moneter bank sentral ketika investor menunggu data tentang kekuatan konsumen AS pada pekan ini. 

Mata uang safe-haven mundur sedikit karena selera risiko membaik dan saham melakukan reli yang luas.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,05 persen menjadi 92,57.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama negara lain telah turun sekitar 0,7 persen selama pekan ini.