Riset Celios menunjukkan bahwa Tapera dapat memberikan dana puluhan triliun kepada pemerintah melalui SBN, tetapi pekerja dan perekonomian terkena beban.
Nantinya, peserta Tapera akan membayar cicilan rumah sembari tetap mengeluarkan iuran. Namun, pemerintah meyakini bahwa itu akan menguntungkan masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, harga rumah terus meningkat secara signifikan, sementara pendapatan rata-rata tidak mengalami peningkatan yang sebanding.
BPK beberapa kali memberikan catatan atas pengelolaan Tapera, dari soal kepesertaan hingga penyaluran dana tidak tepat sasaran senilai puluhan miliar rupiah.