Korut bertekad meluncurkan lebih banyak satelit mata-mata dalam waktu dekat untuk mengumpulkan informasi tentang aktivitas militer musuh-musuhnya.

Satelit Satria-1 berhasil melewati tahap uji coba dengan melayani 6 kota mulai dari Kota Jayapura hingga Kupang.

Korut dikabarkan telah mengoperasikan satelit mata-mata militernya. Tindakan itu semakin meningkatkan ketegangan sejumlah negara seperti Korsel, Jepang, AS

Satelit Nusantara V milik PSN memiliki kapasitas internet sebesar 160 Gbps atau 10 Gbps lebih besar dari Satelit Satria-1. Menyasar pasar Asean.

Bakti melakukan perhitungan secara matang untuk menghadirkan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) atau alat penangkap sinyal Satelit Satria di 37.000 titik.

Thales Alenia Space mengeklaim menawarkan kedaulatan bagi Indonesia. Berbeda dengan Starlink milik Elon Musk.

Korea Utara merancang satelit tersebut untuk melakukan pemantauan terhadap kegiatan militer AS beserta sekutunya, Korea Selatan.

Thales Alenia Space menyerahkan Satelit Satria-1 ke SNT setelah melewati seluruh tahapan uji coba. Saat ini, Satria-1 dapat melayani hingga 20.000 titik.

Satelit Satria-1 belum bisa melayani seluruh titik di Indonesia, masih dibutuhkan infrastruktur lainnya untuk meningkatkan kecepatan internet.

Satelit Satria-1 butuh dukungan stasiun bumi, termasuk VSAT, untuk mendorong transformasi digital di sejumlah puluhan ribu titik layanan.

Ketersediaan stasiun bumi yang masih terbatas menjadi tantangan selanjutnya yang harus diselesaikan Bakti untuk mengoptimalkan layanan Satelit Satria.

Bakti mengungkapkan layanan internet Satria-1 sebentar lagi siap menyuntikan internet. Namun, tersisa satu masalah yang harus diselesaikan bersama.

Satelit kayu tersebut bernama LignoSat, yang dapat terurai secara hayati dan ditargetkan meluncur tahun depan. Tujuannya, kurangi sampah luar angkasa.

Penyangkalan ini disampaikan Elon Musk dalam sebuah balasan di platform media sosial X yang membagikan laporan Bloomberg News terkait IPO SpaceX 2024.

Satelit Starlink laris manis karena berhasil kuasai 64,33% pasar global. Hasil investasi Elon Musk di sektor ini mulai terlihat.