Hashim S. Djojohadikusumo menilai bahwa Indonesia berpotensi meningkatkan utang dengan hati-hati, karena rasio utang dan rasio pajak yang masih rendah.

Penambahan utang dinilai tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan negara, aset tetap pemerintah, investasi pemerintah, dan pertumbuhan ekonomi.

Rasio utang pemerintah diprediksi akan mengalami penurunan sepanjang lima tahun ke depan padahal program-program Prabowo membutuhkan anggaran jumbo.

IMF meramalkan rasio utang pemerintah akan turun dalam lima tahun ke depan atau selama masa pemerintahan Prabowo Subianto.

Pemerintah memproyeksikan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai kisaran 37,82% hingga 38,71% PDB pada 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani tak memberikan penjelasan terkait pertanyaan soal rasio utang di APBN 2025 atau era Prabowo Subianto. Ada apa?

Prabowo-Gibran bakal menerima warisan utang jumbo dari Jokowi. Lampu kuning pun menyala seiring naiknya rasio utang mendekati 40%.

Investor tampak belum menunjukkan sinyal kepercayaan diri setelah Thomas Djiwandono, keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, resmi menjadi Wamenkeu.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto menaikkan rasio utang jadi 50% dari PDB.

Tren IPO hingga rasio utang terus merangkak menjadi berita  pilihan editor BisnisIndonesia.id yang terangkum dalam Top 5 News BisnisIndonesia.id.

Rasio utang Indonesia kembali naik ke level 38,71% dari total PDB jelang lengsernya pemerintahan Presiden Jokowi.

Eks Menkeu Chatib Basri memberikan tanggapan soal anggaran makan siang gratis Rp71 triliun dan rasio utang Indonesia.

Penetapan rasio utang tersebut sejalan dengan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang diperkirakan mencapai 2,45% hingga 2,82% dari PDB.

Anak buah Menkeu Sri Mulyani buka suara soal rasio utang yang ditargetkan tembus 40% dalam RKP 2025.

Target rasio utang pada Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2025 di era pemerintahan Prabowo-Gibran naik ke level 40%.

Rasio utang berpotensi melebar seiring dengan masifnya belanja negara dan melambatnya penerimaan negara melalui perpajakan.