Capaian penyerapan anggaran di Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Barat telah mencapai Rp30,53 triliun atau 58,25% dari total pagu DIPA.
Total belanja negara yang telah direalisasikan di wilayah Sumbar sampai dengan 31 Juli 2024 mencapai Rp18,78 triliun atau 55,49% dari alokasi pagu APBN 2024.
Kinerja APBN di Sumbar hingga akhir Juli 2024 terus mencatatkan performa positif yang didorong oleh peningkatan baik di sisi pendapatan maupun sisi belanja.
Peningkatan kegiatan importasi beras dan bahan baku karet di Sumsel berdampak terhadap realisasi penerimaan bea masuk yang terkerek sebesar 34,99% yoy.
DJPb Kemenkeu Kanwil Riau menyatakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sampai dengan April 2024, telah berhasil terealisasi senilai Rp3,17 triliun.
Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (HIPERMI) didorong untuk memprioritaskan bahan-bahan masakan rendang hasil petani lokal yang merupakan petani organik.
Kondisi APBN di Sumut hingga 31 Maret 2024 terkontraksi sebesar 223,23% (year-on-year/yoy) atau defisit Rp6,4 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.
DJPb Provinsi Sumsel mencatat realisasi belanja daerah wilayah tersebut sampai dengan periode 31 Agustus 2023 mencapai 46,50 persen dari pagu anggaran.
Realisasi penyaluran dana alokasi khusus (DAK) Fisik di Sumbar hingga Agustus 2023 masih rendah yakni 33,04 persen dari pagu 2023 sebesar Rp1,4 triliun lebih.