IHSG pada akhir perdagangan Jumat (8/5/2015) rebound 0,62% ke level 5.182,21.

Indeks Hang Seng hari ini naik 1,05% ke level 27.577,34, rebound setelah terus-terusan ditutup melemah sejak Rabu pekan lalu.

Kontrak karet untuk pengiriman Oktober 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, diperdagangkan naik 0,13% ke 222,70 yen atau Rp24.330 per kilogram pada penutupan…

KOSPI hari ini berakhir turun 0,26% ke level 2.085,52 setelah dibuka turun tipis 0,04% ke level 2.090,19

Indeks Nikkei 225 hari ini menguat 0,45% ke level 19.379,19 setelah dibuka naik 0,12% ke level 19.315,63.

Jakarta Islamic Index (JII) pada akhir sesi I melejit 1,99% ke angka 699,64. Indeks syariah bergerak pada kisaran 691,78699,93 setelah dibuka naik 0,88% ke level 692,03.

Indeks Bisnis27 melejit 1,19% ke level 444,02 di jeda siang dan bergerak pada kisaran 441,08444,57 sepanjang sesi I setelah dibuka naik 0,64% ke angka 441,59.

Dari 508 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 139 saham menguat, 113 saham melemah, dan 257 saham stagnan.

Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi tajam sebesar 0,87% ke Rp13.148 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (7/5/2015).

Dari 7 indeks di bursa Asia Tenggara yang disurvei melalui Bloomberg, sebanyak 4 indeks menguat, 1 indeks stagnan dan 2 indeks melemah.

Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,87% ke harga 2.154 ringgit atau Rp 7,86 juta per ton.

Badan Bea Cukai China menyatakan ekspor China kembali merosot 6,4% pada April, kembali merosot setelah anjlok 15% pada Maret.

Pada pukul 09.28 WIB, indeks sektor properti dan agribisnis mulai melemah tipis.

Jakarta Islamic Index (JII) hari ini dibuka naik 0,88% ke level 692,03 dan bergerak ke angka 692,95 pada pukul 09.09 WIB atau lebih tinggi 1,02% dari penutupan kemarin.

IHSG hari ini dibuka naik 0,68% ke level 5.175,78 kemudian naik ke level 5.185,47 pada pukul 09.08 WIB atau lebih tinggi 0,68% dari penutupan kemarin.

Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, turun 0,46% ke 2.173 ringgit atau sekitar Rp7,94 juta per ton menjelang penutupan.