Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka turun 0,32% ke harga 2.182 ringgit per ton.

Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.448 per dolar AS, kembali menembus rekor level terlemah.

Seluruh 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg melemah pada pukul 09.47 WIB. Pelemahan paling tajam terjadi pada sektor aneka industri dan sektor properti.

Jakarta Islamic Index (JII) hari ini dibuka turun 0,50% ke level 653,07 dan telah merosot 1,18% ke level 648,61 pada pukul 09.38 WIB.

Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, turun 0,77% ke harga 2.188 ringgit atau Rp7,70 juta per ton menjelang penutupan.

Pelemahan paling tajam terjadi pada saham PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) yang melemah 15%.

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI), yang menyediakan jasa pemeliharaan dokumen, melonjak 29,28% diikuti oleh kenaikan 23,89% pada harga saham produsen biodisel PT…

Jakarta Islamic Index (JII) hari ini turun 0,31% ke level 656,34. Indeks syariah dibuka turun 0,40% ke level 655,78 kemudian bergerak pada ksiaran 654,28657,31.

IHSG hari ini ditutup turun 0,08% ke level 4.902,85 setelah dibuka melemah 0,19% ke level 4.897,21. Indeks bergerak pada kisaran 4.889,834.913,04.

Rupiah hari ini jatuh 0,34% ke Rp13.420 per dolar AS di penutupan perdagangan pasar spot, rekor level terendah sepanjang sejarah.

Rupiah tergelincir ke titik terendah baru di pasar spot dengan diperdagangkan merosot 0,34% atau 45 poin ke Rp13.420 per dolar AS setelah sempat anjlok hingga Rp13.450 per…

Setelah kemarin ditutup menguat, Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini hanya bergerak tipis, dan ditutup turun 0,08% ke level 4.902,85.

Kontrak karet untuk pengiriman Desember 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodities Exchange, melonjak 1,12% ke 215,90 yen atau Rp23.361 per kilogram.

Indeks Nikkei 225 hari ini menguat 0,44% ke level 20.683,95, rebound setelah kemarin merosot 1,19%.

Indeks KOSPI berhasil menguat tipis pada Kamis (23/7/2015) meski mendapat tekanan berat dari pelambatan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan

Investor mulai melakukan pembelian kembali saham-saham yang dilepas dalam aksi ambil untung sebelum libur panjang sekaligus membangun posisi jelang pergantian bulan.