Manajer investasi dan analis merekomendasikan untuk akumulasi produk reksa dana saham ketika bank sentral memangkas suku bunga yang mendorong penguatan IHSG.

Indeks Bisnis-27 dibuka melemah ke level 614,93 pada perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2024), ditekan BBRI dan BBNI.

Reksa dana saham jadi primadona seiring dengan sentimen IHSG dan suku bunga, sehingga berpotensi membuat dana kelolaan manajer investasi melonjak.

Bisnis, JAKARTA — Saham emiten terafiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO) rawan terkena koreksi akibat aksi profit taking, setelah kemarin lagi-lagi sukses menyentuh…

Entitas usaha DOID, BUMA Australia mendapat perpanjangan kontrak pertambangan dari TEC Coal Pty Ltd. di Tambang Meandu, Quesland, Australia.

Harga saham emiten tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) ditutup menguat hari ini.

Mata uang rupiah ditutup menguat ke Rp15.102 per dolar AS bersama dengan mata uang lainnya.

Kinerja dari reksadana saham cenderung menguat dan diperkirakan berlanjut sampai akhir tahun seiring dengan siklus suku bunga rendah.

Indeks Bisnis-27 dibuka melemah ke level 620,56 pada perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2024).

Keputusan pemerintah untuk tidak meningkatkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) 2025 menjadi sentimen positif baru bagi saham emiten-emiten rokok.

Prospek emiten rokok WIIM, GGRM hingga HMSP diramal moncer beberapa waktu ke depan seiring adanya sentimen pembatalan kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT).

Indeks Bisnis-27 ditutup menguat ke level 625,57 pada hari ini, Selasa (24/9/2024) sejalan dengan penguatan harga saham MEDC, BRPT hingga AMRT.

BEI tengah mengkaji kemungkinan revisi ketentuan free float selepas polemik Barito Renewables Energy (BREN) di indeks FTSE Russel.

Saham emiten-emiten rokok menguat seiring dengan keputusan pemerintah untuk tidak menaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) tahun depan.

Indeks Bisnis-27 dibuka melemah ke level 623,61 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2024).

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan terdapat 21 emisi dari 16 penerbit efek bersifat utang dan dan sukuk (EBUS) yang berada dalam pipeline.