Sritex didirikan oleh HM. Lukminto sebagai usaha perdagangan tekstil di Pasar Klewer. Perusahaan itu lalu merambah bisnis kertas, investasi, hingga pariwisata.

Mayoritas liabilitas jangka panjang PT Pan Brothers Tbk (PBRX) berasal dari komponen obligasi US$170,65 juta atau sekitar Rp2,68 triliun.

Bursa Efek Indonesia bicara nasib investor ritel, sementara SRIL mesti melakukan buy back saham publik apabila resmi delisting dari bursa.

Essa Industries (ESSA) mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan pada kuartal III/2024 di tengah penurunan harga amonia. Bagaimana prospeknya ke depan?

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2024, rata-rata gaji per karyawan Sritex (SRIL) sekitar US$217,49 per bulan atau setara dengan Rp3.418.942.

Mayoritas saham emiten tekstil mengalami koreksi yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Bahkan, BEI menerapkan suspensi saham terhadap lima emiten di sektor ini.

Kirana Megatara (KMTR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp128,33 miliar hingga kuartal III/2024.

DRMA mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp412,07 miliar hingga kuartal III/2024.

ADMR dan SMRA masuk indeks LQ45 untuk periode 1 November 2024 sampai dengan 31 Januari 2025. Simak prospek saham kedua emiten itu.

Net foreign sell untuk BBRI sepanjang perdagangan 21 Oktober 2024 sampai dengan 25 Oktober 2024 mencapai Rp1,4 triliun.

Sejumlah analis menilai positif prosepek saham emiten migas kendati dibayangi pelemahan harga minyak mentah akibat kurangnya permintaan China.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat direntang Rp15.540—Rp15.600 pada perdagangan hari ini, Jumat (25/10/2024).

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) atau Cinema XXI mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang Januari–September 2024. Bagaimana prospek sahamnya?

Rencana serapan modal mencapai US$165 juta atau sekitar Rp2,56 trilun di akhir 2024 seiring dengan mulainya proyek ekspansi pembangkit panas bumi perseroan.

Nilai tukar rupiah menguat ke level Rp15.586 per dolar AS saat penutupan perdagangan Kamis, (24/10/2024).

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menampik keluarnya perseroan dari indeks FTSE Large Cap lantaran tidak memenuhi ketentuan free float.