Sektor properti kembali mendapatkan amunisi baru untuk menopang penguatan lanjutan, kali ini berasal dari wacana pembentukan Kementerian Perumahan.

Rupiah menguat 46,50 poin atau 0,30% menuju level Rp15.479,5 per dolar AS.

Emiten BUMN Karya, yakni WIKA, ADHI, PTPP, dan WSKT mengakumulasikan pembayaran kepada subkontraktor Rp27,83 triliun pada semester I/2024.

PTRO meraih laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$1,32 juta pada semester I/2024, turun 88,59% secara tahunan.

WIKA meraih nilai kontrak baru sebesar Rp11,59 triliun yang berasal dari segmen infrastruktur dan gedung, properti, serta segmen EPCC.

Rupiah dibuka melemah 9 poin atau 0,06% menuju level Rp15.535 per dolar AS.

Rencana pembentukan Kementerian Perumahan oleh Prabowo Subianto diproyeksikan menjadi katalis positif bagi emiten properti.

BSDE diperkirakan meraih pertumbuhan laba bersih pada 2024 karena didorong katalis PPN DTP 100% hingga peluncuran produk baru.

Marketing sales emiten properti, Agung Podomoro (APLN) naik 40% secara tahunan menjadi Rp980 miliar pada semester I/2024.

Keputusan pemerintah mengerek target dividen BUMN menjadi Rp90 triliun pada 2025 menjadi katalis positif bagi saham pelat merah.

IHSG menguat sebesar 0,26% atau 19,95 poin menuju posisi 7.714,48 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (3/9/2024).

IHSG dibuka menguat sebesar 0,26% atau 19,95 poin menuju posisi 7.714,48.

Dividen BUMN 2025 ditargetkan Rp90 triliun, naik dari target 2024. BBRI, Pertamina, BMRI, TLKM masuk dalam daftar 10 besar penyumbang dividen terbesar BUMN.

Saham Surya Semesta (SSIA) telah naik 186,87% sejak awal tahun 2024. SSIA diperkirakan melanjutkan kinerja positif hingga akhir 2024.

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sudah beres-beres rumah dinas jelang transisi pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Erick Thohir meminta tambahan anggaran sebesar Rp66 triliun, sehingga pagu indikatif Kementerian BUMN bakal mencapai Rp344 miliar pada 2025.