Sido Muncul dinilai memiliki portofolio produk yang beragam dan diminati konsumen. Kresna Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham Sido Muncul dengan target harga…

Sebanyak 9 dari 10 saham farmasi menggeliat di awal perdagangan hari ini, Rabu (22/7/2020). Mirae Asset Sekuritas terpantau sebagai sekuritas yang memborong saham beberapa…

Dari 27 anggota konstituen indeks, 19 emiten terpantau menguat, 2 emiten berada pada posisi stagnan, sementara 6 emiten lain berada dalam posisi melemah.

Saham Kalbe Farma, Kimia Farma, dan Indofarma kompak menguat di 20 menit awal perdagangan hari ini, Rabu (22/7/2020)

Pada penutupan perdagangan Selasa (21/7/2020), saham SIDO naik 2,48 persen atau 30 poin menjadi Rp1.240.

Manajemen Akasha menyampaikan rencana transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

Peringkat AA yang disematkan Fitch juga menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang relatif sangat rendah.  

Penjualan Sido Muncul masih bisa bertumbuh hingga semester pertama 2020, ditunjang peningkatan permintaan produk minuman kesehatan.

Laba Sido Muncul naik 10,6 persen, ditopang peningkatan penjualan hampir 4 persen sepanjang paruh pertama 2020.

Penguatan indeks ditopang oleh emiten PT Astra International Tbk. (ASII) dengan kenaikan persentase tertinggi diantara semua anggota indeks yakni sebesar 2,45 persen atau…

Setelah berhasil merestrukturisasi obligasi Rp150 miliar, Modernland tetap diproyeksi bakal menghadapi tantangan likuiditas yang berat.

Sepanjang pekan ini, enam emiten mengumumkan untuk tidak membagikan dividen dengan berbagai alasan.

Unilever Indonesia dikenal sebagai emiten yang royal membagikan dividen. Bahkan rasio pembayaran dividen konsisten di angka 100 persen. Dengan kata lain, seluruh laba digunakan…

Selama sepekan, rupiah terkoreksi 2,31 persen atau 333 poin.

Pemegang saham Indofood Sukses Makmur menyetuju pemberian remunerasi maksimal Rp234,5 miliar untuk direksi dan komisaris yang dibayarkan 1 Januari 2020 hingga 31 Desember…

Pemegang saham memutuskan membagikan remunerasi Rp29 miliar untuk manajemen PP London Sumatra Tbk. (LSIP) dan Rp39 miliar untuk manajemen Salim Ivomas Pratama (SIMP).