Menkeu Sri Mulyani mengatakan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju tidak akan bisa tercapai tanpa adanya penerimaan pajak.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Juni 2024 akan mencapai US$4,05 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan penerimaan pajak terus meningkat, pada 1983 hanya Rp13 triliun dan saat ini ditargetkan hampir Rp2.000 triliun.

Dalam acara Spectacular dalam rangka memperingati Hari Pajak 2024, Sri Mulyani sempat berkelakar lagu She’s Gone adalah untuk dirinya

BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan ekonomi.

Hingga Juni 2024, pemerintah mencatat tingkat inflasi di dalam negeri mencapai 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pernikahan putra bungsu Mukesh Ambani yang berlangsung selama 5 bulan diperkirakan menelan biaya hingga Rp9,7 triliun.

Meta mencabut restriksi ketat akun Facebook dan Instagram mantan presiden AS Donald Trump.

Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad menyebut pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto akan tetap menjaga disiplin fiskal.

Ekonom menilai pembentukan kabinet pemerintahan mendatang lebih baik dirampingkan guna mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang efektif.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengungkapkan 4 krisis yang bakal dihadapi pemerintah Prabowo-Gibran di tahun pertama.

Kemenkeu mencatat setoran dividen BUMN sebesar Rp60,1 triliun ke kas negara sepanjang semester I/2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan hingga saat ini belum ada rencana terkait kenaikan harga BBM subsidi.

Kenaikan harga BBM subsidi dinilai menjadi keniscayaan di tengah potensi membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi energi.

Di lantai bursa, saham AMRT turun tipis sepanjang tahun berjalan 2024. Apa saja katalis positif yang berpotensi mendorong saham Alfamart ke jalur hijau?

Ekonom Senior Faisal Basri meminta pemerintah menunda kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025. Berikut alasannya.