REI melihat minat pengembang untuk berinvestasi di sektor properti di Indonesia cukup tinggi karena potensi pasar yang cukup besar.

Pembangunan dua menara apartemen Majestic Point di Serpong, Tangerang telah mencapai 90 persen dan ditargetkan bisa dilakukan proses serah terima pada Agustus 2020.

Penyebaran virus corona di Indonesia tak membuat para pengembang properti menunda atau membatalkan rencana pengembangan proyeknya, termasuk proyek pusat perbelanjaan.

Penyebaran virus corona di Indonesia akan mempengaruhi kinerja di berbagai sektor, termasuk sektor properti.

Pasokan ruang perkantoran di kawasan central business district (CBD) Jakarta akan mencapai 1,2 juta m2 hingga 2023.

Berbagai tantangan yang membayangi sektor properti seperti penyebaran virus corona dan kondisi pasar yang lesu mendorong pengembang menyiapkan strategi jitu guna memacu kinerja.

Dampak dari virus corona terhadap kondisi perekonomian nasional berpotensi membuat masyarakat cenderung menahan pembelian properti untuk sementara waktu.

Pengembang mengaku rencana pengembangan proyek properti akan tetap berlanjut meski kasus virus corona telah menjalar ke Indonesia.

Pasokan ruang perkantoran di kawasan CBD Jakarta hingga 2023 diperkirakan akan mencapai 1,2 juta meter persegi dengan mayoritas pasokan berlokasi di kawasan Sudirman.

Meski Bali merupakan destinasi wisata populer di Indonesia, tetapi belum tentu properti yang berlokasi di daerah tersebut memiliki nilai investasi yang tinggi.

Bisnis, JAKARTA – Minat masyarakat dalam permintaan perumahan berbasis syariah terus meningkat, tetapi calon konsumen diminta waspada dengan perilaku buruk oknum pengembang…

Bisnis, JAKARTA – Sektor pergudangan dinilai akan tumbuh di koridor jalan tol menyusul konstruksi beberapa ruas infrastruktur transportasi darat itu di berbagai daerah yang…

Associate Director Paramount Land M Nawawi mengatakan bahwa pihaknya tertarik untuk mengembangkan hunian di koridor jalan tol mengingat memiliki pangsa pasar yang cukup baik.

Properti bisa jadi salah satu solusi alternatif untuk berinvestasi menyusul rontoknya pasar saham akibat mewabahnya virus Corona atau Covid-19.

sektor properti yang beberapa tahun mengalami tekanan justru bisa mengambil kesempatan dari ditengah anjloknya pasar saham dalam negeri dalam sepekan terakhir.

Para pengembang menilai perlu adanya campur tangan pemerintah untuk mengembangkan kawasan di koridor jalan tol.