Indeks komposit diperkirakan melanjutkan penguatan di area 7.250-7.280 pada Kamis (1/2/2024).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki Februari 2024 sekalipun tanpa fenomena January Effect.

Saham-saham AS di Wall Street melemah setelah Federal Reserve alias The Fed mempertahankan suku bunga tetap 5,25%-5,50%.

Patrick Walujo mengabarkan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memiliki rencana melakukan aksi buyback saham setelah Tiktok mengakuisisi Tokopedia.

Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam hari ini terpantau mengalami kenaikan di level Rp1,144 juta per gram

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguji level 7.202 untuk bisa melaju ke level selanjutnya di 7.271. Cek rekomendasi saham ADRO, AMMN, dan CTRA.

Blackrock Inc. melakukan aksi senyap dengan diam-diam mengoleksi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) pada akhir pekan lalu.

Indeks Nasdaq melemah pada Rabu dini hari, (31/1/2024), karena pasar menunggu serentetan pendapatan perusahaan-perusahaan besar & arahan The Fed.

IHSG dibuka melemah 0,14% ke level 7.143 pada pembukaan perdagangan, Selasa (30/1/2024). Saham Prajogo Pangestu seperti BREN dan TPIA tetap menguat.

Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam hari ini terpantau mengalami kenaikan di level Rp1,142 juta per gram.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan hingga ke 7.165 pada Selasa (30/1/2024).

Saham-saham global melonjak pada hari, dengan S&P 500 ditutup pada rekor penutupan baru dan saham-saham Eropa mencapai level tertinggi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berisiko alami pelemahan hingga ke posisi Rp15.890 menjelang pertemuan The Fed.

PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk. (AEGS) menargetkan penjualan tahun ini hingga 65% dibandingkan dengan torehan 2023.

Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam hari ini terpantau mengalami kenaikan di level Rp1,133 juta per gram pada perdagangan hari ini.

Sinarmas Sekuritas memandang masuknya saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel ke indeks LQ45, bakal menjadi katalis utama emiten menara.