Bahlil menyebut saat ini Jawa Tengah menjadi idaman lima besar wilayah tujuan investasi di Indonesia hal itu karena tanah yang masih murah dan upah yang relatif rendah tetapi…

Jika Rp300 triliun atau setara dengan US$22 miliar dapat mengalir pada produk dalam negeri maka dalam lima tahun sudah lebih dari US$100 miliar belanja yang bisa dinikmati…

Keputusan Shopee Indonesia untuk menyetop penjualan 13 produk impor yang mencakup kategori fesyen mu­­slim menjadi sentimen positif bagi industri tekstil dan produk tekstil…

Melalui kerja sama tersebut, SMK-SMTI Yogyakarta menyediakan tempat produksi atau perakitan GeNoSe C19, sekaligus memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada siswa-siswi…

PP 28/2021 mengatur tentang pelaksanaan pengajuan SNI bagi mainan impor dengan syarat-syarat yang dianggap memberatkan pelaku usaha.

Sebelumnya Menteri UMKM Teten Masduki menyebut potensi kerugian dari penjualan produk tekstil impor sebesar Rp300 triliun.

Saat ini pemerintah belum mengesahkan safeguard tekstil. Keputusan Shopee merupakan bentuk dukungan terhadap industri lokal.

Produsen tekstil Pan Brothers berencana merealisasi peningkatan produksi mulai tahun depan dengan pasar prioritas tetap ekspor.

Industri pengolahan daging meminta pembebasan aturan untuk impor bahan baku dengan spesifikasi khusus dan tidak ada di dalam negeri serta dila­kukan oleh importir produsen.

Sektor konsumsi rumah tangga dari sisi pengeluaran dan sektor perdagangan dari sisi lapangan usaha akan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada kuartal II/2021.

Sistem tarif golongan ini menciptakan peluang bagi industri untuk membayar pajak yang lebih murah, misalnya dengan membentuk perusahaan rokok yang lebih kecil.

Sebelumnya, Sentra Food menargetkan Lebaran 2021 dapat mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 30 persen.

Saat ini harga bahan baku daging kerbau India Oktober 2020 sekitar Rp52.000 per kilogram dan pada Mei 2021 sudah menjadi Rp89.000 per kilogram.

Industri olahan daging pada tahun lalu ikut terdampak pandemi Covid-19. Utilisasi pabrik sektor ini turun menjadi 60 persen.

Pada tahun lalu, kinerja Kino Indonesia tertekan di tengah pandemi Covid-19.

Belakangan aktivitas ekonomi telah berjalan dengan perapan protokol kesehatan yang rendah.