Bursa saham Hong Kong lagi-lagi mencatat kenaikan tajam lebih dari 1 persen. Namun, saham-saham di wilayah ini tak lantas telah aman dari tekanan aksi protes yang masih terus…
Aksi protes yang tengah memukul Hong Kong dipandang dapat terjadi di Singapura. Oleh karenanya, pemerintah Singapura harus mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi…
Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (19/11/2019) di level Rp14.091 per dolar AS, melemah 16 poin atau 0,11 persen dari posisi Rp14.075 pada Senin (18/11/2019).
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melangsungkan pertemuan dengan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Pertemuan ini digambarkan oleh Trump berlangsung sangat…
Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.091 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (19/11/2019).
Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), berhasil rebound ke zona hijau dan menguat pada perdagangan pagi ini, Selasa (19/11/2019).
Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak tipis di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Selasa (19/11/2019), di tengah kekhawatiran mengenai tercapainya kesepakatan…
Berita mengenai kinerja indeks sektor properti dan optimisme target kontrak baru PT PP Presisi Tbk. (PPRE) menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis…
Sejumlah agenda digelar pada Selasa (19/11/2019), di antaranya adalah media briefing oleh JD.ID dan pertemuan Menkopolhukam Mahfud MD dengan Kepala PPATK.
Berita mengenai penghimpunan dana di pasar modal dan proyeksi kinerja kredit di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (19/11/2019).
Bursa saham Hong Kong berhasil mencatat kenaikan tajam pada akhir perdagangan hari ini, Senin (18/11/2019), di tengah memanasnya aksi protes anti-pemerintah.
Menurut perhitungan Bloomberg yang dihimpun dari data pemerintah China, Apple mengirimkan 10 juta iPhone ke negara tersebut selama bulan September dan Oktober 2019.
Sebagai imbas dari aksi protes yang berlangsung selama berbulan-bulan dan resesi yang lebih dalam, bursa tenaga kerja Hong Kong yang tangguh mulai retak.